Tuesday, September 10, 2013

Oji Holdings Corp Incar Pangsa Pasar di Indonesia - ( 8U51N355 )

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Oji Holdings Corp (OHC) menganggarkan 100 miliar yen untuk investasi bisnis di Asia Tenggara antara lain di Indonesia dalam tiga tahun mendatang mulai tahun fiskal 2015. Untuk itu OHC sedang melakukan penelitian lebih lanjut, termasuk pencarian rekanan usaha di Indonesia, kemungkinan keuntungan investasi di Indonesia.

Demikian ungkap eksekutif OHC, Yasushi Iizuka khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (10/9/2013) malam .

“Kami melihat Indonesia merupakan pasar yang sangat baik dan investasi menarik bagi pabrik kertas dan atau karton. Itulah sebabnya kami masih melakukan penelitian serius saat ini mengenai investasi masa depan di Indonesia,” paparnya lagi.

Sementara OHC sudah mulai membangun pabrik barunya di India dan Myanmar dan selanjutnya akan membangun pabrik kertas dan atau kardus di Indonesia. Target OHC mencapai kenaikan 50 persen dari sales sekarang pada tahun 2020 mendatang.

“Kebutuhan kertas dan bahan baku kertas di Indonesia atau negara Asia lain kami percaya meningkat sekali dan Indonesia sangat baik untuk produksi kertas. Itulah sebabnya kami juga sedang mencari rekanan usaha di Indonesia yang bisa menciptakan sinergi usaha bersama yang baik di masa mendatang.”

Saat ini OJH memang telah memiliki usaha patungan di Kalimantan Tengah dengan nama
PT. Korintiga Hutani didirikan Maret 2010 tetapi hanya penjualan chips dan penanaman pohon di Kalimantan Tengah.

“Apabila setelah kami teliti memang memiliki banyak keuntungan besar bagi produksi kertas di Indonesia barulah kami akan melangkah lebih lanjut untuk investasi di Indonesia. Jadi saat ini sebenarnya masih tahap mulai penelitian kemungkinan usaha tersebut,” tekannya lagi.

Oji menargetkan bisa menguasai pasar kardus di Kamboja sebesar 50 persen, 30 persen di Malaysia, dan 10 persen di pasar Asia Tenggara yang lain.

Perusahaan holding ini berdiri 1 Agustus 1949 dengan sales konsolidasi saat ini sekitar 1,25 triliun yen dengan keuntungan bersih sekitar 26 miliar yen dan sahamnya diperdagangkan saat ini sekitar 420 yen per lembar saham, mengalami kecenderungan kenaikan harga saham sejak tahun lalu karena kebutuhan kertas dunia dan dalam negeri Jepang yang terus meningkat saat ini.

Silakan baca Bisnis Indonesia-Jepang di: http://www.tribunnews.com/topics/tips-bisnis-jepang/

Baca Juga:

Pelajar SMA dan Yakuza Bersekongkol Pukuli Seorang Pria

Lampu Lalu Lintas di Jepang Lumpuh Gara-gara Kotoran Burung

Jabar-Jepang Siap Kembangkan Jaringan KUMKM



YOUR COMMENT

Recent Articles